Mendengar
cerpen, pikiran Anda pasti akan tertuju pada para sastrawan hebat yang
namanya sudah begitu dikenal. Oleh sebab itu, Anda kadang malu untuk mencoba
menulis sebuah cerpen. Padahal, siapa pun bisa berkarya. Selama seseorang
dikaruniai pikiran sehat, ia pasti bisa berkarya.
Masalahnya,
tidak semua orang memiliki gaya penceritaan dan penulisan yang baik sehingga
mereka malu menyebut tulisannya sebagai karya. Pada dasarnya, menulis cerpen
tidaklah sulit. Menulis cerpen sama saja dengan bercerita atau curhat tentang
perasaan dan kejadian sehari-hari.
Definisi
Cerpen
Cerpen
atau cerita pendek adalah sebuah bentuk prosa naratif. Isi cerpen cenderung
padat dan langsung pada tujuan dibanding karya-karya fiksi yang lebih panjang,
misalnya novel. Cerpen mengandalkan teknik-teknik sastra, misalnya tokoh, alur,
tema, bahasa, dan wawasan yang lebih luas karena ceritanya singkat.
Sesuai
namanya, cerpen merupakan cerita yang isinya relatif pendek dan selesai dibaca
sekali duduk. Dalam sekali duduk, kita sudah bisa memahami isi cerita. Tema
cerpen bermacam-macam, di antaranya percintaan, kasih sayang, dan jenaka.
Cerpen biasanya mengandung pesan yang dapat dipahami dengan mudah sehingga
cocok dibaca segala umur.
Unsur-Unsur
Cerpen
Cerita
pendek dibangun oleh unsur-unsur penting. Unsur-unsur cerpen terdiri atas unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, tema,
alur, latar, tokoh, penokohan atau watak, dan amanat. Sementara itu, unsur
ekstrinsik mencakup budaya, jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya.
Tahapan
Cerpen
Cerita
pendek terdiri atas 4 tahapan, yaitu pengenalan, awal konflik, puncak konflik,
dan penyelesaian konflik. Tahap yang paling diminati pembaca adalah bagian
konflik yang merupakan klimaks atau puncak masalah sebuah cerita.
Belajar
Menulis Cerpen
Setelah
mengetahui definisi, unsur-unsur, dan tahapan cerpen, Anda pasti sudah memiliki
gambaran untuk membuat sebuah cerpen. Membuat cerpen pada dasarnya hampir sama
dengan menulis di buku diary atau catatan-catatan pendek lain. Bedanya,
cerpen memiliki tokoh dan konflik yang lebih rumit.
Berikut
adalah langkah-langkah mudah untuk belajar membuat cerpen.
- Tentukan tema
cerita yang ingin dibuat.
- Buatlah kerangka
karangan cerita secara kasar. Misalnya, tahap pengenalan, kemunculan
konflik, klimaks, dan penyelesaian konflik.
- Tentukan alur
atau jalan cerita, misalnya alur maju (bercerita hari ini ke masa depan)
atau alur mundur (menceritakan ulang hal yang telah terjadi pada masa
lalu).
- Tentukan tokoh
dan wataknya.
- Mulailah menulis
cerita.
Hal
lain yang perlu diingat ketika menulis cerpen adalah penggunaan gaya bahasa dan
sudut pandang. Layaknya sebuah bacaan fiksi, isi cerpen tentu harus diceritakan
dengan bahasa yang indah. Misalnya, malam hari bisa dideskripsikan dengan
rentetan kata-kata seperti berikut ini.
Lentera
rumah mulai dinyalakan, angin menghunus tulangku hingga dalam. Langit sedikit
berawan menyisakan semburat cahaya bulan yang tidak utuh. Kelelawar mulai
keluar dari sarangnya…
Yang
dimaksud sudut pandang adalah bagaimana penulis menempatkan dirinya dalam
cerita. Sudut pandang ada dua macam.
- Sudut pandang
orang pertama, yaitu penulis memposisikan diri sebagai tokoh utama. Sudut
pandang orang pertama ditandai dengan penggunaan tokoh Aku.
- Sudut pandang orang ketiga, yaitu penulis tidak berperan sebagai tokoh utama. Tokoh utama cerita diperankan oleh Dia, Ia, atau nama-nama tokoh lain seperti Bayu.
- sumber: .http://caraku.net/cara-menulis-cerpen.html
1 komentar:
Tulisannya sangat membanntu, Makasih mba Eva
Posting Komentar